Beranda > Tugas Kuliah > Penerapan Konsep Tabel serta Teknik Switch

Penerapan Konsep Tabel serta Teknik Switch

Adi Nugraha Y 50414234 3ia03
Selasa, 25 November 2014

Pembuatan Tabel.

Argumen dan Fungsi.

Kita harus mengetahui apa artinya. Tabel adalah data pembantu dalam pengolahan data yang memiliki baris (ROW) dan kolom(COLUMN)
Kita ambil contoh dari kehidupan sehari-hari, misalkan tabel pembayaran uang kas kelas :v
Nomer AbsenTelah DibayarTunggakan
1129.50017.250
1210.50054.250
1315.00012.000

Dari data diatas tidak dapat diketahui nama pembayar uang kas tersebut. Maka kita harus membuat khusus yang berisikan nomer absen beserta keterangan nama pembayar. Contohnya :

Nomer AbsenNama Siswa
11Ayane Nakagawa
12Mirai Kuriyama
13Tanaka Yoshimura

Nomer Absen” merupakan kolom yang dipakai sebagi acuan untuk mencari data nama pembayar uang kas didalam tabel pertama, serta berfungsi sebagai Control Field / ARGUMEN / ID (angka unik).
Sedangkan “Nama Siswa” adalah kolom FUNCTION dari tabel tersebut.

Penggunaan Storage untuk Penyisipan Tabel

Data didalam media penyimpanan yang berfungsi sebagai tabel disebut external table.
Contohnya : Disk, Kartu, Dokumen, dll.

Dalam proses pengolahan data, external table ini sebaiknya dipindahkan ke memori agar proses menjadi cepat. Didalam memori, external table menempati lokasi yang disebut storage. Didalam Storage terbentuk suatu table yang disebut internal table. Selanjutnya proses pengolahan menggunakan Internal Table. Oleh karena itu, pada awal proses pengolahan, data harus disusun terlebih dahulu untuk memindahkan external table kedalam storage sehingga terbentuk internal table.

Dibawah in terlampir flowchart yang memperlihatkan proses pembentukan internal table. Tabel ini dibentuk berdasarkan external table pada pembahasan sebelumnya, yaitu Tabel Nama Pembayar Uang Kas. Data dari external table diinput melalui keyboard dan proses input berakhir jika operator mengetikkan 0 untuk Nomer Absen


Perhatikan Flowchart diatas, terlihat bahwa setiap data yang dibaca dari external table disimpan didalam nAbsen [a] dan nSiswa [a]. Variabel ini merupakan variabel berindex atau sering dikatakan sebagai variabel Array.
Variabel array ?
Variabel array adalah satu variabel dengan beberapa tempat penyimpanan. Ilustrasinya sebagai ruangan tanpa batas yang memiliki Nama yang Sama (variabel) dengan ID yang berbeda (index).
Penyimpanan kedalam variabel array nAbsen dilakukan berdasarkan nilai Indexnya. Pada flowchart, nilai index dintentukan melalui variabel [a]. Pada saat data Nomer Absen pertama diinput, nilai [a]=1. Dengan demikian Nomer Absen (NIP) yang pertama diinput disimpan didalam variabel nAbsen[1], dan seterusnya. Sehingga terbentuk variabel seperti nAbsen dan nSiswa dengan isi seperti berikut :

nAbsen[1] = 11nSiswa[1] = Ayane Nakagawa
nAbsen[2] = 12nSiswa[2] = Mirai Kuriyama
nAbsen[3] = 13nSiswa[3] = Tanaka Yoshimura
nAbsen[4] = 14nSiswa[4] = Natsuki Nakashima
vv
INDEXINDEX


Proses Pencarian (Searching)

Proses pencarian didalam internal table dilakukan dengan mengacu pada nilai indexnya. Misalkan untuk mencari pegawai dengan nAbsen = 13, maka dapat digambarkan melalui flowchart berikut :


Flowchart diatas disusn dengan asumsi internal tabel telah terbentuk. Proses pencarian nama pegawai dapat diurutkan sebagai berikut :

  1. Pada awal proses, variabel “Cari” diisi sesuai dengan Nomer Absen yang akan kita cari, sedankan variabel “a” digunakan sebagai index untuk menentukan posisi variabel array internal table.
  2. Variabel “b” adalah hasil penjumlahan nilai penentu posisi variabel array (var “a”) dengan 1
  3. Periksa isi variabel nAbsen(disini bisa dikatakan kolom nAbsen) yang telah dijumlahkan sebelumnya dengan variabel “Cari”.

    • Jika isinya sama, maka Cetak nSiswa dengan lokasi sesuai index pada variabel “b”. > Proses Selesai
    • Jika isinya berbeda, maka lakukan langkah selanjutnya.
  4. Kembali ke Langkah 2 (disini akan terjadi looping).


TEKNIK SWITCHING

Teknik switching adalah cara memperpendek jalur proses. Teknik ini memakai suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya. Indikator ini dapat dimisalkan seperti Switch pada tombol lampu, dimana tombol ini dapat mengatur dua kondisi yaitu nyala atau padam. Namun dalam Flowchart switch tersebut berupa variabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1. Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah dilakukan. Sehingga dapat dilakukan pengalihan proses tanpa melalui proses sebelumnya, sehingga dapat mempersingkat alur proses

Analisa Persoalan

Sebuah perusahaan ingin mengkomputerisasikan perhitungan pemakaian listrik. Dimana pelanggannya mencakup seluruh wilayah di Jakarta.


Spesifikasi prosesnya adalah :

--> Input diperoleh melalui entry data oleh operator yang terdiri dari :
  • wilayah : 1 numerik
  • nomor langganan : 2 alphanumerik
  • nama langganan : 20 alphanumerik
  • jumlah pemakaian : 4 numerik
--> Data habis jika operator mengentry nomor langganan = 0
--> Data sudah urut per kode wilayah yang terdiri dari : Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur.
--> Jika wilayah berubah, maka cetak total biaya per wilayah dan ganti halaman baru.
--> Pada akhir laporan cetak total seluruh biaya yaitu jumlah total pemakaian listrik di semua wilayah.
--> Layout laporan yang diinginkan adalah :



 
Berdasarkan contoh diatas, dibuat analisa sehingga diketahui persiapan yang harus dilakukan.
Persiapan tersebut adalah :
  1. Dalam spesifikasi proses dijelaskan bahwa data sudah urut per kode wilayah. Jadi proses pembacaan data akan dilakukan terhadap sekelompok data dengan kode wilayah yang sama. Setelah data wilayah tersebut habis, maka proses pembacaan dilanjutkan dengan wilayah berikutnya. Bagaimanakah caranya agar diketahui perbedaan data yang baru dibaca dengan data sebelumnya?
  2. Bagaimanakah halnya jika data yang akan dibandingkan merupakan data awal proses ? karena hal ini tidak memungkinkan untuk membandingkan data tersebut dengan data sebelumnya. Dimana variabel penyimpanan masih dalam kondisi kosong atau belum diisi oleh data wilayah sebelumnya. Untuk itu perlu dipersiapkan satu variabel yang berfungsi sebagai variabel switch. Variabel ini pada awal proses diberi nol.
Sehingga sebelum dilakukan proses pembandingan, lakukan terlebih dahulu pemeriksaan isi variabel ini. Jika isinya masih tetap nol berarti pembacaan data merupakan data awal. Untuk itu tidak perlu dilakukan pembandingan terhadap kode wilayah. Yang perlu dilakukan adalah menyimpan kode wilayah tersebut ke dalam variabel sementara, agar pada proses pembacaan data berikutnya dapat dilakukan pembandingan terhadap data ini.


Penelusuran Flowchart

1. Siapkan variabel-variabel yang diperlukan selama proses berlangsung.
Variabel-variabel tersebut adalah :

SW : Variabel Swicth
WS : Untuk mempertahankan kode wilayah yang pertama kali dibaca
TotWil : Untuk menghitung total pemakaian per wilayah
TotSel : Untuk menghitung total pemakaian seluruh wilayah

2. Input data dan disimpan didalam variabel :
NO : Data Nomor Langganan
KW : Data Kode Wilayah
NM : Data Nama Pelanggan
JP : Data Jumlah pemakaian listrik tiap pelanggan

3. Periksa isi variabel NO, bila NO=0,lakukan :
  • Cetak Total Pemakaian Per Wilayah yang tersimpan   didalam variabel TotWil
  • Cetak nilai Total pemakaian seluruh wilayah yang tersimpan didalam variabel TotSel
  • Proses selesai / berakhir
  • Jika isi variabel No ternayat tidak sama dengan 0 berarti proses belum berakhir, lanjutkan ke langkah 4

4. Periksa isi variabel SW. 
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan merupakan proses awal. Jika SW = 0, berarti proses merupakan pembacaan data awal, maka lakukan :
  • Isi Variabel SW dengan nilali = 1
Karena proses pembacaan merupakan data awal, maka isi KW harus dipertahankan untuk perbandingan pada data berikutnya. Oleh karena itu lanjutkan ke langkah 9 untuk mengisi ke variabel penampungan yaitu WS.

Jika SW tidak sama dengan o, berarti data yang dibaca bukan merupakan data pertama. Berarti variabel WS telah diisi dengan kode wilayah sebelumnya. Untuk itu dapat dilakukan pembandingan isi antara variabel Ws dengan KW

5. Bandingkan isi variabel KW dengan WS
Jika isi kedua variabel tersebut sama, berarti data yang dibaca merupakan data wilayah yang sama dengan data sebelumnya. Oleh karena itu lanjutkan proses ke langkah 11. Namun jika isi KW tidak sama dengan WS berarti data tersebut merupakan data pemakaian listrik untuk wilayah lainnya. Oleh karena itu harus harus dilakukan proses pencetakan total pemakaian wilayah sebelumnya dan proses pencetakan judul. Judul tersebut digunakan untuk wilayah baru sesuai dengan data wilayah yang dibaca. Lanjutkan ke langkah 6.

6. Tambahkan Nilai Total Pemakaian per Wilayah ke Nilai Total Seluruh Wilayah.
Gunakan rumus : TotSel = TotSel + TotWil

7. Cetak Nilai Total per Wilayah

8. Kosongkan variabel TotWil.
Karena variabel ini akan digunakan untuk perhitungan nilai total pemakaian wilayah berikutnya. Karena data yang dibaca merupakan wilayah baru maka isi variabel Ws juga harus diganti / diperbaharui.

9. Variabel WS diisi sesuai dengan isi KW yang dibaca dengan menggunakan rumus berikut : WS = KW

10. Cetak Judul Untuk Setiap Wilayah

11. Tambahkan jumlah pemakaian tiap pelanggan ke dalam variabel total pemakaian per wilayah. Rumus yang dipakai adalah : TotWil = TotWil + JP

12. Cetak data-data tiap Pelanggan

13. Kembali ke langkah-langkah untuk membaca data Berikutnya


http://erlina.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/35801/13.doc
http://susi22.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27501/TEKNIK+SWITCHING_bab7.doc
http://mhmdrino.blogspot.com/2014/11/penerapan-konsep-tabel-dan-switching.html

1 comments

algoritma pemograman ya ? wahaha...........gak jauh rumit sama algoritma matematika :v
Posting Komentar

Cancel Reply
< >
Drawing codeSyalalala!