Beranda > Tugas Kuliah > Manusia dan Harapan

Manusia dan Harapan

Adi Nugraha Y 50414234 3ia03
Minggu, 21 Juni 2015

Harapan

Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian, harapan menyangkut masa depan seseorang.
Setiap manusia memiliki harapan. Manusia yang tidak memiliki harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun memiliki harapan, biasanya berupa pesan pesan kepada ahli warisnya. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan.
Misalnya Rin mengharapkan dapat membuat game, tapi dia tidak memiliki usaha untuk belajar dan bahkan mencoba untuk membuatnya pun tidak ada niat. Bagaimana bisa Rin dapat membuat game, bahkan membuat software standar pun kemungkinan tidak bisa.
Harapan dapat terwujud jika ada niat dan usaha dari diri sendiri serta dilandasi oleh kepercayaan, baik percaya pada diri sendiri, maupun percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Apa Sebab Manusia Memiliki Harapan ?

Menurut Kodratnya manusia itu adalah makhluk Soial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan Kodrat, dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan Kodrat

Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan ilmiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan, misalnya menangis, bergembira, berfikir, berjalan, berkata, dan lain lain. Dorongan Kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan sebagainya. Karena inilah manusia memiliki harapan.

Dorongan Kebutuhan Hidup

Selain kodrat, manusia-pun mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup, kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat di bedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :

Kelangsungan hidup (survival)

Untuk melangsungkan hidupnya manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan kelangsungan hidup ini terlihat sejak bayi lahir. Setiap bayi begitu lahir di bumi menangis, ia telah mengharapkan diberi makan/minum. Kebutuhan makan dan minum ini terus berkembang sesuai dengan perkembangan hidup manusia.

Keamanan

Setiap orang membutuhkan keamanan. Sejak seorang anak lahir, ia telah membutuhkan keamanan. Begitu lahir dengan suara tangis, itu pertanda minta perlindungan. Setiap anak menangis dia akan diam setelah di peluk ibunya setelah bertambah besar. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak secaara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman.

Hak dan Kewajiban mencintai dan dicintai

Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka akan tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Karena itu tidak jarang anak anak remaja mengatakan kepada ayah atau ibunya “Ibu, ayah, aku sudah dewasa.” itu suatu pertanda bahwa anak itu telah tambah kesadaran akan hak dan kewajibannya.

Status

Setiap manusia membutuhkan status. Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup, dalam lagu “untuk apa” ada lirik yang berbuny “aku ini anak siapa, mengapa aku ini dilahirkan”. Dari bagian lirik itu kita dapat mengambil kesimpulan. Bahwa setiap manusia yang lahir di bumi imi tentu akan bertanya tentang statusnya, status keberadaannya, status keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam Negara.

Perwujudan Cita-Cita

Selanjutnya manusia berharap di akui keberadaanya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatannya atau profesinya. Pada saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiaannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya.

Kepercayaan

Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan sesuatu kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kebenaran menurut Peodjawiyatna adalah merupakan cita – cita orang yang tahu, dalam hal ini kebenaran merupakan kebenaran logis, sehingga manusia selalu memilih sebelum melakukan tindakan apakah tindakan ini salah atau benar menurut keyakinannya.

Dalam bidang logika kebenaran ialah persesuaian antara tahu dan objek yang diketahui (kebenaran logis). kebenaran logis disebut juga kebenaran objektif dan kebenaran etis juga disebut kebenaran subjektif. Jika tidak ada persesuaian antara putusa dan objeknya yang diketahui, maka terdapat dua kemungkinan, yaitu:

  • Orang yang mengutarakan putusan keliru
  • Orang yang mengutarakan putusan sengaja mengutarakan tidak sesuai dengan realita yang diketahuinya.

Dasar kepercayaan ialah kebenaran dan sumber kebenaran adalah manusia, oleh karena itu keepercayaan dibedakan atas:


  • Kepercayaan pada Diri Sendiri, yaitu kepercayaan yang harus ditanamkan pada setiap pribadi manusia. hakikatnya kepercayaan kepada tuhan Yang Maha Esa.
  • Kepercayaan pada Orang Lain, yaitu percaya pada kata hatinya yang berbentuk pada perbuatan kebenaran kepada orang lain. Misalnya pada saudara, teman, orang tua atau siapa saja.
  • Kepercayaan kepada Tuhan, yaitu meyakini bahwa manusia diciptakan oleh tuhan dan manusia harus bertakwa pada tuhannya. Salah satu cara bertakwa adalah mengukuhkan imannya bahwa tuhan merupakan zat yang merupakan kebenaran mutlak

Nilai-nilai Budaya Sebagai Tolak Ukur Harapan

Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama. Dalam sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi:

Nilai Perjuangan dan Semangat pengorbanan
Nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan,dll

Nilai Kerumahtanggaan
Nilai yang diharapkan berkembang dalam etiap keluarga.

Nilai Kemandirian Kaum Wanita
Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.

Harapan dan Cita-Cita

Jangka Pendek

Sebagai Pelajar, saya berharap agar dapat memahami ilmu yang saya dapat di Perguruan Tinggi ini.

Jangka Menengah

Selama saya masih menuntut ilmu di Perguruan Tinggi, saya berencana untuk menerapkan ilmu tersebut di lingkungan yang saya tempati. Misalnya penerapan teknologi informasi di lingkungan RT/RW

Jangka Panjang

Saya bercita-cita untuk tidak menyia-nyiakan ilmu yang saya dapat. Dan juga berharap ilmu yang saya miliki bisa berguna untuk Nusa dan Bangsa.


https://ariefimam2.wordpress.com/tugas-ilmu-sosial-dasar/bab-11-manusia-dan-harapan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Keyakinan_dan_kepercayaan
http://yogajoyohadipoetranto28110641.blogspot.com/2012/06/sebab-manusia-mempunyai-harapan-dalam.html
http://theviq.blogspot.com/2009/04/ibd-manusia-dan-harapan.html

Tidak ada Komentar

Posting Komentar

Cancel Reply
< >
Drawing codeSyalalala!